Sabtu, 11 Februari 2012

ANKRINGAN DAN CERITANYA




MARAKNYA warung 'Angkringan' di Jakarta dan beberapa kota di tanah air, rupanya tidak bisa dilupakan begitu saja mengenai asal muasal tempat makan bersahaja yang pertama kali muncul di Yogyakarta sekitar tahun 1950-an ini.

Berasal dari kata angkring atau nangkring yang dalam bahasa Jawa berarti duduk santai. Konsep warung ini berbentuk gerobak yang atasnya dilapisi dengan terpal atau tenda plastik. Ciri khas lainnya adalah warung makan Angkringan ini mulai beroperasi mulai siang hingga subuh dini hari.

Warung makan yang dahulunya sebagai tempat beristirahat rakyat kecil yang umumnya berprofesi sebagai supir, tukang becak dan delman, seiring perkembangan waktu malah makin digemari oleh beragam lapisan masyarakat, mulai dari mahasiswa, seniman, pegawai kantor, hingga pejabat.

Menu paling digemari dari warung Angkringan tentu saja adalah Nasi Kucing (yang dalam bahasa Jawa disebut Sego Kucing). Sebagai menu tambahan, biasanya ada disediakan tempe sambal kering, teri goreng, sate telur puyuh, sate usus, sate ceker, dan ikan bandeng. Sedangkan untuk minuman, umumnya menjual wedang jahe, susu jahe, teh manis, air jeruk dan kopi.

Jika Anda berkesempatan ke Yogyakarta, Anda harus datang ke warung Angkringan Lik Man yang punya minuman spesial yaitu kopi joss. Yang membedakan kopi ini dengan yang lainnya adalah saat penyajiannya. Pada saat akan dihidangkan gelas kopi dicelupkan arang panas yang menimbulkan bunyi jossss.

Angkringan Lik Man yang berada di Jalan Pangeran Mangkubumi (sebelah utara Stasiun Tugu), Yogyakarta inilah yang banyak diminati oleh penduduk lokal maupun wisatawan. Sangking banyak peminatnya, maka jangan heran, jika Anda ke sana, banyak menemukan puluhan orang sedang lesehan karena area angkringan tersebut sangat sempit.

Keberhasilan Warung Lik Man juga tidak lepas dari sang ayah, Pairo, seorang lelaki tua asal daerah Cawas, Klaten, Jawa Tengah. Tidak mendapati lahan subur yang dapat diandalkan untuk menyambung hidup, maka sekitar tahun 1950-an mbah Pairo mengadu nasib ke Yogyakarta.

Di awal kemunculannya, mbah Pairo tidak langsung mengunakan gerobak melainkan dipikul langsung olehnya. Perjuangan tidak kenal lelah itulah yang menghantarkan usahanya berhasil hingga saat ini, dan pada tahun 1969 usahanya diwariskan kepada anaknya Lik Man.

Sangking banyak penggemarnya, warung Angkringan Lik Man kini telah dijadikan ikon wisata kuliner di Kota Gudeg tersebut.

Penulis : Adinda Putri
Sumber:http://angkringan.or.id

Rabu, 08 Februari 2012

CHEVROLET STORY

1927 – Sejarah GM – Chevrolet di Indonesia 
chevystory.com 
Tanjung Priok 1937 1927   Sejarah GM – Chevrolet di Indonesia
Jika ditelusuri lebih jauh, sejatinya GM bukanlah perusahaan otomotif baru di Indonesia. Dan Chevrolet bukanlah merek kemarin sore di negeri ini. Walau tidak ada data pasti tentang kapan produk GM memasuki ke Indonesia, tetapi cikal bakal kiprah merekadi Indonesia berawal dari NV General Motors Java Handel Maatschappij (NVGMJHM) yang didirikan sebagai perusahaan terbatas sesuai hukum Jawa, Dutch EastIndies pada tanggal 3 Februari 1927. [NV(Naamloze Vennootschap) dapat diartikan sebagai Perusahaan Terbatas dan Handel Maatschappij adalah perusahaan dagang.

Saat itu, Chevrolet menjadi ujung tombak penjualan GM di Indonesia sehingga permintaan pasar yang tinggi terhadap Chevrolet mendorong GM membangun pabrik perakitan di Tanjung Priok pada 1938. Inilah pabrik perakitan mobil yang pertama di Indonesia.
Setelah Amerika Serikat menyatakan deklarasi Perang Dunia II pada 8 Desember 1941, Netherlands East Indies Army memesan kendaraan truk, peralatan bengkel, mesin mesin berat, dan suku cadang kepada NVGMJHM, yang kemudian dikirim ke sebuah gudang di dekat Solo. Menjelang kedatangan Jepang di pulau Jawa pada 9 Maret 1942, seluruh mesin, peralatan dan sebagainya dihancurkan oleh pihak militer Belanda.
Selanjutnya kegiatan operasional NV GMJHM dibekukan pada 24 Maret 1942. Para staf dan karyawan yang berkebangsaan Amerika, Inggris dan Belanda segera ditangkap dan pabrik tersebut dikuasai oleh tentara Jepang. Melihat hal ini, GM Corp. menarik seluruh investasinya dari NVGMJHM pada 31 Desember 1942.
Pasca Perang Dunia II, GM Overseas Operation cabang Jakarta dibentuk untuk menjaga kelangsungan operasional GM di Netherlands East Indies. Nama tersebut kemudian berubah menjadi Djakarta Branch dan ditugaskan untuk mengoperasikan pabrik perakitan setelah perang.
Sementara kegiatan NV GMJHM hanya dibatasi untuk melindungi seluruh aset GM sebelum perang. Dalam rapat umum pemegang saham pada 14 April 1956, diputuskan untuk melikuidasi NV GMJHM dan Djakarta Branch. Keputusan tersebut mengharuskan rumah tinggal branch manager, termasuk perangkat furniture dan perlengkapannya, 6 bangunan rumah milik perusahaan, dan semua asset bernilai yang tercatat pada GM Java dijual pada kedubes Amerika Serikat di Indonesia.
Sebelumnya pada bulan April 1955, seluruh aset lain yang tercatat dalam daftar GM Java dan Djakarta Branch dijual kepada Gatja Motor, sebuah perusahaan lokal Indonesia. Selama 6 tahun beroperasi (1946-1953), Djakarta Branch mampu menghasilkan dan mendistribusikan :
- 5.306 kendaraan pribadi
- 14.050 kendaraan komersial/
kendaraan umum
- 3.811 rangka kendaraan komersial/
kendaraan umum
- 1.794 kendaraan yang telah diperbaiki
- 102 unit perabotan rumah tangga, serta
- 202 mesin Diesel dan mesin-mesin kapal
Djakarta Branch telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perekonomian di Indonesia, dengan mempekerjakan kurang lebih 1.012 orang pegawai pabrik dan kantor cabang yang berkebangsaan Indonesia. Selain itu, Djakarta Branch dapat menciptakan perluasan jaringan berupa 41 cabang dengan total 3.500 orang pegawai dan juga mendorong terciptanya layanan jasa perbengkelan dan SPBU.
Pada dekade 1950-an dan 1960-an, Chevrolet yang mewakili GM adalah produk yang populer di Indonesia dan terkenal sebagai mobil yang kuat dan tangguh. Wajar jika publik Indonesia lebih mengenal Chevrolet daripada produk GM lainnya. Di tanah air, produk Chevrolet yang sangat terkenal antara lain Chevrolet Deluxe 1952, Chevrolet Corvette 1954, Chevrolet Bel Air 1955/1956/1957, Chevrolet Nova 1966, dan Chevrolet Impala 1962 sebagai mobil paling mewah.
Selain sedan, Chevrolet juga memiliki suburban yang dipakai “4848” untuk jasa transportasi Jakarta-Bandung, Cipanas-Cibodas sampai awal tahun 1970-an. Setelah itu, Chevrolet dan GM menghilang.



Holden indonesia 1927   Sejarah GM – Chevrolet di Indonesia

Sabtu, 21 Januari 2012

MATURSUWUN KAGEM VISITOR

sebelumnya saya akan terangkan maksud dari MATURSUWUN dan KAGEM..Hhhe
MATURSUWUN dalam bahasa Indonesia adalah terimakasih dan KAGEM adalah untuk......
rasa terimakasih ini saya tujukan kepada visitor(walaupun belum begitu banyak, hhe)yang sudah mengunjungi blog kecil kami....semoga dari kunjungan anda memberi motivasi dan inovasi bagi kami untuk mengembangkan banyak hal dalam blog ini......:)

Rabu, 18 Januari 2012

LAGI LAGI SMK PUNYA KARYA

Mitigasi Bencana
Alat Deteksi Banjir Berbasis SMS Karya SMK

KOMPAS/ADI SUCIPTO Siswa SMK Muhammdiyah 1 Gresik Jawa Timur mencoba alat deteksi banjir berbasis pesan singkat (SMS), Kamis (19/1/2012).

GRESIK, KOMPAS.com- Siswa SMK Muhammadiyah 1 Gresik, Jawa Timur, berhasil menciptakan alat deteksi banjir berbasis layanan pesan singkat (SMS/short message system). Alat itu diciptakan Haluri Yudiat Pratama dan Ahmad Muhajir, siswa Kelas XI Teknik Elektro Industri dengan bimbingan Hendra Ari Winarno.
Alat itu diciptakan karena wilayah Bungah sering diterjang banjir Bengawan Solo. Koordinasi sering kurang cepat, terutama soal informasi ketinggian air, sehingga penanangan juga lambat.
Alat deteksi buatan siswa SMK Muhammadiyah 1 Gresik itu dilengkapi sirine dan lampu penanda banjir. Juga dilengkapi modem dan microcontroler.
Alat itu akan mengirimkan SMS ke nomor yang diprogram mengenai informasi ketinggian air. Pada saat pelampung terkena air sesuai level siaga, maka alat itu otomatis akan mengirimkan SMS sesuai ketinggian air misal siaga I dan seterusnya.
"Dengan alat ini lebih praktis menyampaikan informasi banjir. Pada saat siaga, sirine dan lampu juga menyala," kata Lahuri.
Menurut Hendra, guru pembimbing, seperangkat alat itu membutuhkan biaya sekitar Rp 1 juta. Ditambah biaya pembuatan sekitar Rp 2 juta. "Kalau dihitung lebih murah," kata Hendra.
Kepala SMK Muhammadiyah 1 Gresik Imam Syafii menjelaskan, alat itu rencananya akan dibuat lebih banyak untuk daerah rawan banjir. Di Gresik akan dipasang di aliran Bengawan Solo dan Kali Lamong yang sering meluap. "Kami akan mematenkan alat ini," kata Imam.

Kamis, 12 Januari 2012

KIAT ESEMKA

Warga Terus Berburu Kiat Esemka ke Solo 
"Setiap hari jumlah pengunjung dari kalangan masyarakat umum banyak banget."

Senin, 9 Januari 2012, 18:26 WIB

Perakitan mobil Esemka (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

VIVAnews - Keberhasilan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Solo membuat mobil menyebabkan siswa SMK dari berbagai daerah melakukan kunjungan ke tempat perakitan mobil Esemka di Solo Techno Park.

Tak hanya siswa di pulau Jawa, rombongan siswa dari luar pulau Jawa pun berdatangan untuk melihat dari dekat proses perakitan mobil Kiat Esemka.

"Ini ada rombongan siswa SMK dari Nusa Tenggara Timur. Mereka datang untuk melihat proses pembuatan mobil di Solo Techno Park," kata Humas SMKN 2 Surakarta, Kasmadi kepada VIVAnews.com di Solo, Senin, 9 Januari 2012.

Dijelaskan dia, sejak muncul pemberitaan tentang mobil Kiat Esemka, kini banyak siswa SMK dari berbagai daerah berkunjung ke tempat perakitan. Mereka ingin melihat dari dekat proses pembuatan Kiat Esemka. Selain melihat, para siswa juga mendapatkan pemaparan dari petugas Solo Techno Park.

"Ada rombongan siswa SMK dari Sumedang, Tasikmalaya, Cilacap dan banyak lagi. Saya sampai lupa karena jumlahnya sangat banyak. Apalagi Minggu kemarin, pejabat-pejabat banyak yang datang," kata Kasmadi.

Selain siswa, kata dia, pengunjung dari masyarakat umum juga banyak yang datang. Kedatangan mereka adalah untuk melihat dari dekat mobil buatan siswa SMK. "Setiap hari jumlah pengunjung dari kalangan masyarakat umum banyak banget," ujarnya.

Pemandangan serupa juga terlihat di Bengkel Kiat Motor Klaten. Warga masyarakat sudah mulai berdatangan sejak pagi untuk melihat mobil Esemka yang dipajang di depan bengkel.

Salah seorang pengunjung dari Pekanbaru, Riau, Siti Sabdani, mengaku bahwa kedatangannya ke Bengkel Kiat Motor supaya bisa melihat dari dekat mobil buatan siswa tersebut. Saking tertariknya, ia pun memutuskan untuk memesan satu unit mobil SUV seperti yang dipakai Walikota Solo sebagai mobil dinasnya.

"Saya jauh-jauh datang dari Pekanbaru untuk melihat mobil Esemka. Ya, karena penasaran saja dengan pemberitaan di media. Meskipun buatan siswa SMK, tetapi mobil ini sangat bagus," ujarnya.

Laporan: Fajar Sodiq | Solo (hp).
• VIVAnews